Restianah : Cahaya Pembasmi Hama

CAHAYA PEMBASMI SERANGGA



Serangga  adalah  mahluk  hidup  dengan spesies   terbanyak   didunia. Total   spesies serangga  sebesar  4-8  juta  sangat  dominan dibanding  total  spesies  seluruh  mahluk  hidup sebanyak 12.5 juta. Serangga  adalah  kelompok  utama  hama. Menurut pakar perlindungan tanaman, Purnama Hidayat paling tidak ada lima alasan yang dapat mendukung pernyataan tersebut.

  • Serangga  merupakan  kelompok  terbesar  dalam dunia  hewan,  kurang  lebih  2/3  spesies   hewan yang  telah  teridentifikasi  adalah  serangga.
  • Serangga memiliki kemampuan adaptasi yang  tinggi  terhadap  kondisi  lingkungannya.
  • Serangga memiliki jenis makanan yang beragam.
  • Serangga dapat berkembang biak  dengan  cepat.
  • Serangga  dapat  menjadi resisten terhadap insektisida

Sebagai makhluk yang memiliki kemampuan adaptasi   yang   tinggi,   serangga   mudah terpengaruh oleh kondisi fisik lingkungan. Oleh karenanya  serangga  hama  dapat  dikendalikan secara  fisik,  yakni  melalui  pengaturan  faktor-faktor fisik diantaranya suhu, kelembaban, suara dan cahaya.

·   Kelembaban  (RH)  :   mempengaruhi penguapan  cairan  tubuh  serangga,  preferensi tempat hidup  dan  persembunyian  (terutama iklim mikro). RH Optimum 73-100%

·   Cahaya :    mempengaruhi    aktivitas serangga  (diurnal,  nokturnal,  krepuskular), perilaku  serangga  (tertarik  gelombang  cahaya, menghindar gelombang cahaya).

Salah  satu  cara  untuk  mengamati  energi cahaya  dapat  dilakukan  dengan  mengukur pengaruh besaran dan distribusi partikel dalam Flow cytometers. Flow cytometers  pada  dasarnya  adalah mikroskop  yang  dilengkapi  dengan  komponen yang  berfungsi  untuk  melalukan  individu cell secara sekuensial melalui berkas cahaya (laser) yang akan dianalisis.

Sumber  cahaya  pada  suatu flowcytometer adalah  laser. Alasan  penggunaan  laser,  karena kemampuannya  untuk  difokuskan  menjadi berkas  cahaya  elliptis. Laser memancarkan cahaya koheren, dan merupakan berkas  sangat  paralel.  Hal  ini  memungkinkan dasar pengukuran yang berbasis pada gangguan berkas   (beam   disturbance)   dapat   dilakukan   (forward  scatter,  side  scatter) 

Cahaya  adalah  suatu  bentuk  energi  yang terdiri  dari  sejumlah  partikel  yang  disebut photons, tetapi memiliki sifat-sifat gelombang. Panjang  gelombang  cahaya/photon  sebanding dengan  energi  yang  dimilikinya.  Bertambah panjang gelombangnya akan bertambah kurang energinya.

Fluidics  adalah  bagian  yang  paling  sensitif pada  setiap  flow cytometer.  Jika  terjadi  kesalahan, semuanya akan salah, dan fatal. Masalahnya termasuk :

  • Clogs (celah pada aliran larutan sangat kecil).
  • Gelembung  udara  (akan  menggangu  aliran  dan yang akan diinterpretasikan sebagai cell).
  • Leaks  (Kurangnya  tekanan  didalam  sistem akan     menggangu     aliran     cellular     dan     mempengaruhi hasil).
  • Errors  yang  paling  umum  mempengaruhi fluidics adalah:
  1. Clumps   of   cells.  Hal  ini  akan  “clog” mesin  dan  berakibat  kesulitan  utama  dan “headaches” . Kejadian ini dapat diatasi dengan  pre-filtrasi  populasi cell   tidak   lebih besar dari 50 um filter.
  2. Konsentrasi  cell yang tidak sesuai. Semua larutan  memiliki  proporsi  partikel  debu  yang  rendah.  Jangan  percaya  suatu flowrate yang lebih rendah dari 15  cells/sec.  Tetapi, flowrates lebih besar dari sekitar 4000 cells/sec  meningkatkan  risiko  pada  pengukuran multiple cells secara simultan.
  3. Konsentrasi Optimal adalah sekitar 1x106s/d 1x107cells/ml.

Deteksi  sinyal dilaksanakan  dengan  menggunakan  kombinasi  photomultiplier  (cathode-ray)   dan   rangkaian   elektronika.  Sinyal  yang  dibangkitkan  oleh setiap  individu cell  pada  dasarnya  merupakan oscilloscope trace. Dengan melakukan integrasi sinyal ini, akan dihasilkan suatu nilai numerik bagi fluorescensi maupun nilai side scatter.

            Setelah  nilai  intensitas  cahaya  yang  efektif diperoleh  melalui  uji  laboratorium,  dapat diimplementasikan   dalam   rancangan   alat penangkap serangga hama di lahan pertanian. Setelah  peralatan  diimplementasikan  maka nyala lampu siklus penangkapan serangga dapat diuji di laboratorium dalam dua kondisi jumlah siklus tiap jam. 


_____________________________

By : Restianah (2203015015)

Referensi klik here

Postingan Populer